Maskot Pilkada Yogyakarta Dinilai Bias Gender
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta didatangi anggota Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogja pada Rabu (6/11).
Mereka melayangkan protes terkait maskot Pilkada Si Kepel yang dinilai bias gender atau menggambarkan gender laki-laki.
Salah seorang anggota forum, Leni Andriana mengatakan pentingnya peran maskot dalam menggambarkan keutuhan sebuah masyarakat.
"Kalau yang ditampilkan hanya satu jenis kelamin bagaimana itu bisa adil,” kata Leni.
Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Yogya Ratna Mustika Sari mengatakan yang dipermasahkan adalah visualisasi maskot bercitra maskulin.
"Walaupun dari filosofi yang kami sajikan, kami tidak membedakan ini perempuan atau laki-laki, tetapi lebih ke hal-hal yang sifatnya budaya," kata Ratna.
Baca Juga:
Menurutnya, pemilihan maskot hasil sayembara tersebut lebih menekankan pada perspektif budaya lokal Yogya.
Pihaknya sendiri mengapresiasi masukan dari Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogya dan berkomitmen memperhatikan perspektif gender ke depannya. (mcr25/jpnn)
KPU Kota Yogya diprotes karena maskot pilkada yang dianggap tidak memperhatikan perspektif gender.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Sukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News