Hasto Ungkap Kriteria Capres PDIP, Singgung Kuda dan Banjir Jakarta

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Setelah Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lantas menjadi sorotan publik.

Pasalnya, sampai saat ini partai berlambang kepala banteng itu belum mengisyaratkan siapa yang bakal maju pada Pilpres 2024.

Saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Mengembalikan Kembali Politik Programatik di Pemilu 2024” di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (10/10), Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan beberapa kriteria Capres 2024 yang akan diusung oleh partainya.

Menurut dia, PDIP akan mengusung capres yang mampu membawa Indonesia menjadi pemimpin bagi bangsa-bangsa di dunia. Capres itu harus ideologis, memiliki kemampuan teokratis, punya rekam jejak sejarah yang panjang dan kuat.

“Itu yang kami persiapkan, merancang satu gabungan partai politik agar pemerintahannya efektif. Mayoritas dukungan presiden dari rakyat 50 persen plus 1 tercermin juga di parlemen,” kata Hasto.

Hasto mengatakan Capres 2024 harus ditopang oleh kekuatan kolektif partai politik atau gabungan partai politik.

PDIP, kata dia, tidak ingin terjadi “tsunami” politik seperti pada Pemilu 2014 ketika Jokowi-Jusuf Kalla memerlukan 1,5 tahun hanya untuk mengonsolidasikan kekuasaan akibat parlemen dikuasai parpol nonpendukung.

“Makanya lobi politik itu penting. Negosiasi itu perlu, jalan-jalan sehat itu perlu, naik kuda bersama itu perlu. Sekarang naik perahu juga perlu karena Jakarta banjir,” ujarnya, disertai tawa peserta diskusi.