Diwarnai Calon Petahana, Bawaslu Memantau Netralitas ASN di Pilkada Bantul
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pilkada 2024 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diwarnai oleh bakal calon dari petahana dan perangkat desa.
Tiga pasangan yang maju sebagai calon bupati Bantul menduduki jabatan strategis di pemerintahan daerah.
KPU Bantul telah menerima pendaftaran tiga bakal paslon bupati dan wakil bupati, yaitu pasangan Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanto, Joko B.Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan, serta pasangan Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi.
Abdul Halim adalah calon petahana yang saat ini menjabat sebagai bupati Bantul periode 2021-2024.
Joko Purnomo pun demikian, saat ini menjadi Wakil Bupati Bantul mendampingi Abdul Halim Muslih.
Sedangkan bakal calon wakil bupati Bantul Wahyudi Anggoro Hadi adalah Lurah Panggungharjo, Kecamatan Sewon. Namun, yang bersangkutan baru saja mengajukan pengunduran diri sebagai perangkat desa.
Melihat kontestasi Pilkada Bantul yang diikuti oleh para petahana, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat langsung mengantisipasi kemungkinan adanya pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN).
Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho menegaskan bahwa ASN dan perangkat desa di Bantul harus tetap netral selama Pilkada 2024.
Pilkada Bantul akan diwarnai oleh calon dari para petahana dan perangkat desa. Situasi itu membuat potensi ketidaknetralan ASN.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News