Pembiayaan Modal Usaha Ultra Mikro di DIY Masih Rendah, Bakal Digenjot Tahun Depan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pembiayaan modal untuk usaha ultra mikro di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata masih tergolong rendah dibandingkan dengan daerah lainnya.
Berdasarkan data dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), baru 10 persen atau sebanyak 100 ribu ibu rumah tangga pengusaha ultra mikro di DIY yang mengakses fasilitas pembiayaan modal.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan, modal usaha ultra mikro di daerah lain bisa diakses oleh satu dari setiap lima ibu rumah tangga.
"Di sini, dari 10 ibu-ibu, baru satu yang jadi pelanggan kami," kata Arya saat membuka Festival Bumi Berdaya di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Jumat (17/12).
Mengingat rendahnya angka tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir ingin agar cakupan biaya pengusaha ultra mikro di DIY digenjot hingga naik 25 persen sampai 2024.
Arya meminta kepada masyarakat DIY agar tidak menyia-nyiakan peluang modal usaha tersebut.
Pembiayaan modal usaha ultra mikro, ujar dia, dapat diperoleh tanpa jaminan.
Angkanya berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 9 juta, dengan bunga yang relatih rendah.
Pembiayaan Modal Usaha Ultra Mikro di DIY Ternyata Masih tergolong Rendah dibandingkan daerah lannya. Target pembiayaan akan naik dua kali lipat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News