PMK Merebak, Pasar Hewan Bantul Ditutup
Jika kondisinya membaik, pasar hewan tersebut dapat dibuka kembali.
Baca Juga:
"Ditutup sampai dengan perkembangan berikutnya. Jika kondisi sudah aman terkendali, mungkin kami buka kembali. Namun, sementara ditutup untuk mengurangi mobilisasi ternak dan penularan penularan PMK," katanya.
Agus tidak bisa memastikan sampai kapan pasar hewan akan ditutup karena tergantung situasi dan perkembangan kasus PMK di Bantul.
"Kami lihat perkembangan sampai tren sudah dalam kondisi baik. Kami tidak bisa melihat batas waktu seminggu atau dua minggu, lihat tren kasusnya," katanya.
Agus mengatakan DKPP Bantul sudah melakukan melakukan upaya pengendalian PMK, seperti vaksinasi, desinfeksi, pengobatan ternak yang sakit dan lain-lain.
Sebanyak 64 ternak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan mati karena terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY mendata bahwa sejak Desember 2024 ada 948 ekor ternak jenis sapi dan kambing yang terjangkit PMK.
PMK adalah penyakit hewan yang sangat menular, disebabkan oleh virus dari genus Aphthovirus, keluarga Picornaviridae.
Pemkab Bantul memutuskan menutup pasar hewan yang ada di daerah tersebut untuk mengantisipasi merebaknya kasus PMK.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News