Pasar Hewan Sleman tidak Ditutup, Alasannya…

Pelaksanaan vaksinasi PMK dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian serentak dilaksanakan oleh petugas medis dan paramedis puskesmas se-Kabupaten Sleman berkolaborasi dengan Balai Besar Veteriner Wates, Babinsa, Babinkamtibmas, dan Fakultas Kedokteran Hewan mulai 15 Januari 2025 dan realisasi capaian vaksinasi per 22 Januari 2025 sebanyak 1.365 dosis.
Kegiatan survailans pascavaksinasi untuk mengetahui efektivitas terbentuknya antibodi terhadap PMK dilaksanakan BBVet Wates dengan cara melakukan pengambilan sampel pascavaksinasi (sampel diambil pada hari ke-18 setelah vaksinasi) sebanyak 60 sampel dengan capaian 83,3 persen yang artinya bahwa vaksinasi PMK yang dilakukan terbukti efektif dalam pembentukan antibodi terhadap PMK.
"Tindakan pengendalian PMK lainnya adalah dengan kegiatan penegakan diagnosa laboratorium PMK yang dilaksanakan di Bbvet Wates terhadap sampel dari ternak yang menunjukkan gejala klinis dan ternak yang akan dilalulintaskan antarpropinsi," katanya.
DPPP Sleman mencatat bahwa sejak Desember 2024 hingga Januari 2025 terdapat 290 kasus PMK yang teridentifikasi. Dari jumlah ini, 556 ekor ternak yang terpapar PMK adalah sapi. (ANTARA/JPNN)
Pemerintah Kabupaten Sleman memutuskan untuk tidak menutup pasar hewan agar pengawasan PMK mudah dilakukan.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News