Respons Pemprov DIY Soal Demonstrasi PKL Malioboro
![Respons Pemprov DIY Soal Demonstrasi PKL Malioboro - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jogja/news/normal/2025/02/10/tangkap-layar-video-aksi-unjuk-rasa-pkl-malioboro-yang-berak-431c.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh pedagang kaki lima (PKL), mahasiswa dan gerakan buruh di kawasan Malioboro Yogyakarta pada Jumat sore (7/2) berujung ricuh.
Massa aksi memprotes relokasi PKL Malioboro dari Teras Malioboro 2 ke dua lokasi baru, yaitu Ketandan dan Beskalan.
Para demonstran menuntut jaminan atas mata pencaharian mereka pascarelokasi. Selain itu, mereka juga protes karena ada 15 PKL yang tidak kebagian lapak di tempat baru.
Sekitar pukul 18.30 WIB, sejumlah orang tak dikenal datang dan berteriak-teriak meminta aksi PKL bubar.
Meski aparat kepolisian dan Satpol PP berupaya melerai, sejumlah orang berhasil menerobos dan melakukan kekerasan terhadap massa aksi sehingga terjadi bentrokan fisik.
Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Suharsono buka suara terkait kericuhan yang terjadi saat demonstrasi tersebut.
Menurut Beny, para pedagang melakukan aksi menuntut jaminan hidup kepada pemerintah.
Benny mengatakan Pemda DIY tidak bisa memberikan jaminan hidup berupa bantuan langsung tunai, melainkan fasilitas lengkap kepada PKL.
Pemprov DIY buka suara soal aksi unjuk rasa dari PKL, mahasiswa dan buruh soal relokasi pedagang Malioboro.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News