Cara Jogja Menekan Angka Perokok Anak dan Remaja

Selain itu, pihaknya juga memperkuat edukasi bahaya rokok di sekolah-sekolah.
"Anak-anak perlu mendapatkan informasi yang benar tentang bahaya merokok. Kami berharap dengan pendekatan yang lebih dekat dengan mereka angka ini dapat terus ditekan," ujarnya.
Emma mengungkapkan untuk mempercepat penurunan tersebut, berbagai langkah telah ditempuh.
Dinas Kesehatan juga berencana mengusulkan agar perokok tidak bisa mendapatkan subsidi uiran BPJS kelas 3 yang selama ini ditanggung oleh pemerintah daerah.
Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Yayi Suryo Prabandari menyoroti paparan iklan rokok.
"Penelitian saya menunjukkan ada hubungan kuat antara iklan rokok dan perilaku merokok di kalangan anak-anak dan remaja," katanya.
Menurut Yayi, hal tersebut sangat mengkhawatirkan. Dia berharap ketegasan pemerintah dalam pencegahan anak terpapar iklan rokok di media sosial. (mcr25/jpnn)
Begini cara yang ditempuh Dinas Kesehatan Kota Jogja untuk menekan angka perokok di kalangan anak dan remaja.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Sukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News