Kenapa Kita Sulit Swasembada Kedelai? UGM Punya Jawabannya

Senin, 14 Maret 2022 – 16:30 WIB
Kenapa Kita Sulit Swasembada Kedelai? UGM Punya Jawabannya - JPNN.com Jogja
Lahan kedelai di Indonesia. Foto: ilustrasi/ dok Kementan

Menurut Eni, permasalahan agroindustri kedelai antara lain skala usaha tani kedelai yang kurang ekonomis, kelembagaan usaha tani yang masih lemah, harga pokok produksi yang tinggi, kurang efisien, dan tidak kompetitif.

"Kelompok petani masih belum menerapkan pola intensifikasi dan kelembagaan usaha tani yang masih parsial, tidak efisien dalam pengelolaan budidaya kedelai yang dapat berujung pada hasil panen yang kurang optimal dan tidak terjamin mutu dan kualitas hasil panen," katanya.

Oleh karena itu, Fakultas Teknologi Pertanian UGM saat ini sedang bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian untuk mengembangkan program Smart Agricultural Enterprise dari hulu sampai hilir pada komoditas kedelai (SAE Kedelai) di Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"SEA Kedelai dari hulu hingga hilir berbasis penerapan iptek kepada masyarakat usaha tani. Ini sebagai solusi atas permasalahan ketergantungan impor kedelai," kata Eni, yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan penelitian SEA Kedelai. (mar3/jpnn)

Saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan tingginya harga kedelai sehingga sempat membuat beberapa produsen tahu tempe mogok. Kenapa itu bisa terjadi?

Redaktur & Reporter : Januardi Husin

Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia