Pandemi Covid-19 Justru Membuat Petani Sejahtera, Kok Bisa?
Pada kesempatan yang sama Wakil Rektor (WR) 3 UWM Puji Qomariyah mengatakan untuk melakukan pemerataan kebutuhan, maka ketersediaan dan akses yang stabil dari segi harga, distribusi, dan kualitas menjadi syarat mutlak.
Syarat itu, katanya, bisa terkendali dalam memenuhi sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun.
"Ketika pertambahan penduduk dan ketersediaan tidak seimbang, problem pangan muncul dari segi akses masyarakat terhadap bahan pangan. Saat itu akan terjadi rawan pangan,” ujarnya.
Untuk itu ia mengatakan pemerintah harus mempu mengantisipasinya dengan menyediakan kebutuhan pokok tersebut.
“Pemerintah harus terus berupaya menyediakan makanan pokok seperti beras dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Disebutkan bahwa tingkat kesejahteraan petani mengalami peningkatan positif beberapa tahun belakangan.
Pada kuartal empat akhir 2020, angka pertumbuhan sektor pertanian mencapai 2,63 persen. Lalu, pada awal kuartal pertama 2021 tumbuh positif 3,44 persen.
Berdasarkan data itu, sektor pertanian menyumbang angka PDB (Produk Domestik Bruto) atas lapangan usaha sebesar 13,5 persen pada kuartal dua 2019 serta 15,4 persen pada kuartal dua 2020. (mcr25/jpnn)
Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat dalam beberapa tahun belakangan atau selama pandemi. Sangat memberikan dampak positif pada para kesejahteraan petani.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News