Harga Kebutuhan Pokok Melonjak, Awas, Target Inflasi Meleset
Sejumlah upaya yang ditempuh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menjaga tingkat inflasi adalah memastikan distribusi bahan kebutuhan pokok tetap lancar, meskipun terjadi kenaikan harga.
"Menjaga kondisi psikologi masyarakat juga sangat penting supaya masyarakat tidak melakukan aksi panic buying, membeli melebihi kebutuhan," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Kadri, penerintah ingin memasitkan stok kebutuhan pokok tersebut bisa memenuhi permintaan masyarakat.
"Pengawasan terhadap peredaran bahan kebutuhan pokok juga harus dilakukan. Jika ditemukan pelanggaran, akan langsung dilaporkan ke Satgas Pangan," katanya.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) di Pasar Beringharjo pada Jumat (1/4), diketahui harga daging sapi dan ayam mengalami kenaikan, tetapi persediaan cukup.
Harga daging ayam yang semula Rp 35.000 per kilogram naik menjadi Rp 38.000 per ilogram dan daging sapi dijual pada harga Rp 125.000 per kilogram untuk kualitas baik.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan kenaikan harga Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram dinilai masih wajar karena adanya kenaikan permintaan saat bulan puasa.
"Kenaikan harga pada tahun ini masih lebih wajar dibanding tahun lalu yang bisa dua kali lipat. Di pertengahan Ramadan, harga dimungkinkan turun tetapi bisa kembali naik jelang Lebaran," katanya. (Antara/mar3/jpnn)
Kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, daging, dan telur, dikhawatirkan membuat target inflasi Pemerintah Kota Yogyakarta meleset.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News