Klitih Dijelaskan dari Sisi Psikologi, Sekarang Jadi Paham Penyebabnya
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Aksi kejahatan jalanan atau klitih yang melibatkan remaja di Yogyakarta kembali mendapatkan sorotan dari publik.
Klitih sendiri sebenarnya merupakan kegiatan mengisi waktu luang secara positif, tetapi ketika diadopsi oleh remaja saat ini malah mengubah makna menjadi perilaku kriminal.
Psikolog Jatu Anggraeni mengatakan perilaku remaja tersebut dapat terjadi karena adanya frustasi dan konflik pada diri individu yang bersangkutan.
Menurutnya, frustasi dan konflik merupakan pengalaman-pengalaman individual yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Keduanya berhubungan erat dengan pemenuhan-pemenuhan kebutuhan manusia.
"Frustasi dan konflik yang berlangsung lama dan sangat kuat dapat menimbulkan perilaku maladaptif bahkan dapat mengakibatkan gangguan kepribadian," ujar Jatu kepada JPNN Jogja pada Selasa (5/4).
Ia menjelaskan bahwa frustasi pada dasarnya adalah suatu perasaan yang muncul karena terjadinya hambatan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan.
Terutama, kebutuhan dasar manusia yaitu mempertahankan kesejahteraan fisik dan untuk memuaskan tegangan-tegangan yang disebabkan rasa lapar, haus, letih, seks, stress, sakit fisik dan kurang tidur.
Aksi kejahatan jalanan atau klitih di Yogyakarta bisa dijelaskan dari sisi ilmu psikologi. Ternyata, peran orang tua sangat vital.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News