Tantangan bagi Industri Kerajinan Jogja Agar Menembus Pasar Internasional
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KGPAA Paku Alam X membuka Musyawarah Daerah Dewan Kerajinan Daerah (Desranasda) DIY pada Sabtu (18/6).
Dalam sambutannya Sri Paduka mengatakan kerajinan tak boleh dipandang sebelah mata.
Menurutnya, kerajinan merupakan cikal bakal industri besar yang mampu menembus pasar internasional dan menghasilkan banyak manfaat bagi perekonomian masyarakat dan kestabilan ekonomi negara.
Baca Juga:
“Ketika membeli cendera mata khas negara tertentu sering kita temui benda khas negara lain, tetapi bukan dibuat oleh orang dari negaranya," katanya.
Ia memberikan contoh lain yaitu kerajinan perak Kotagede yang dapat dirupakan dalam bentuk pagoda dan dijual di Jepang.
Adapula kerajinan keramik Kasongan yang mengadopsi karakter untuk pasar Afrika ataupun bentuk-bentuk kreasi lainnya.
"Ini menunjukkan bahwa kreasi kerajinan sudah melampaui fenomena pasar dunia. Seharusnya ini menjadi tantangan kita,” ujar Sri Paduka.
Untuk menembus pasar dunia, katanya, organisasi kerajinan harus menyesuaikan dengan realitas baru dan beralih ke platform digital.
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan usaha kerajinan memiliki potensi menembus pasar internasional. Jangan dianggap remeh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News