Anggota Dewan Ini Punya Pendapat Berbeda Soal Dugaan Pemaksaan Berjilbab: Jangan Dibesar-besarkan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana angkat bicara soal dugaan pemaksaan berjilbab terhadap salah satu siswi di SMAN 1 Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Huda menilai dinas pendidikan terkait sudah memberikan solusi yang baik sehingga masalahnya tidak perlu dibesar-besarkan lagi
"Saya menilai wajar jika guru sebagai pendidik menyarankan sesuatu yang dianggap baik kepada muridnya," kata Huda pada Selasa (2/8).
Baca Juga:
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan hanya ada masalah dalam komunikasi.
Dirinya tak menginginkan ada pihak yang terpojok dengan isu ini dan dikaitkan dengan intoleransi.
"Peristiwa guru menyarankan berjilbab bagi siswi muslim menurut saya wajar. Jika kelada siswa nonmuslim itu yang tidak boleh," kata dia.
Menurutnya, hal tersebut sama halnya dengan guru menyarankan salat jemaah, puasa Ramadan, atau tidak mengonsumsi narkoba kepada siswa yang sesuai agamanya.
"Jadi, bukan ranah intoleransi, tetapi proses pendidikan. Seorang guru juga sangat bisa menyarankan siswa beragama lain untuk taat melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing," imbuhnya.
Anggota dewan ini berpendapat dugaan pemaksaan berjilbab di SMAN 1 Banguntapan tidak perlu dibesar-besarkan. Saran berjilbab adalah hal yang wajar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News