Begini Kronologi Dugaan Pemaksaan Berjilbab di SMA Negeri 1 Banguntapan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Masyarakat Jogja akhir-akhir ini digegerkan dengan adanya informasi dugaan pemaksaan berjilbab kepada salah satu siswi di SMA Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pemaksaan itu diduga dilakukan oleh salah seorang guru bimbingan konseling atau BK.
Akibatnya, siswi itu disebut mengalami depresi.
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY-Jawa Tengah merupakan salah satu lembaga yang menerima mengetahui adanya kasus itu.
Kepala ORI Perwakilan DIY-Jateng Budhi Masturi menjelaskan kasus ini bermula dari seorang siswi baru kelas X SMAN 1 Banguntapan yang menangis histeris di kamar mandi sekolah selama satu jam pada Selasa (19/7).
Tim Ombudsman DIY yang saat itu tengah memantau penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah setempat, menerima informasi tersebut.
Kemudia, ORI DIY-Jateng langsung meminta penjelasan kepada kepala sekolah.
"Kepala sekolah mengundang guru BK-nya, kemudian terkonfirmasi betul ada siswa yang menangis di toilet sekolah selama satu jam, tetapi kondisinya sudah dalam proses menenangkan diri di UKS," kata dia.
Ombudsman DIY-Jateng menjelaskan kronologi kasus dugaan pemaksaan berjilbab kepada salah satu siswi di SMA Negeri 1 Banguntapan, Bantul.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News