Begini Kronologi Dugaan Pemaksaan Berjilbab di SMA Negeri 1 Banguntapan

Selasa, 02 Agustus 2022 – 18:05 WIB
Begini Kronologi Dugaan Pemaksaan Berjilbab di SMA Negeri 1 Banguntapan - JPNN.com Jogja
Ilustrasi - Kronologi pemaksaan berjilbab di SMA Negeri Banguntapan, Bantul. Foto: dok.JPNN.com

Berdasarkan keterangan yang didapat dari pihak sekolah, kata Budhi, siswi yang bersangkutan sedang ada masalah keluarga.

Keesokan harinya, Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) bersama orang tua siswi melaporkan bahwa anak mereka dipaksa mengenakan jilbab saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Siswi itu juga dilaporkan sempat mengurung diri di kamar rumahnya dan enggan berbicara dengan orang tua.

"Jadi, pada Rabu (20/8) pagi itulah orang tuanya melaporkan karena ada komunikasi (BK) lewat WA yang mengindikasikan hal itu berkaitan dengan pemakaian atau pemanggilan BK (terhadap sisiwi) itu," ujar Budhi.

ORI DIY-Jateng telah meminta keterangan dari kepala SMA Negeri 1 Banguntapan, tetapi yang bersangkutan mengaku tidak tahu-menahu kejadian tersebut.

Kepala sekolah mengaku tidak mendapat laporan dari guru BK.

"Sebetulnya hari Selasa itu puncaknya. Akan tetapi, sebelumnya sudah ada kejadian-kejadian terkait identitas keagamaan sehingga itu yang membuat si anak merasa tertekan," tutur dia.

Budhi mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data, dokumen, dan penjelasan dari pihak terkait untuk memastikan apakan ada pelanggaaran malaadministrasi.

Ombudsman DIY-Jateng menjelaskan kronologi kasus dugaan pemaksaan berjilbab kepada salah satu siswi di SMA Negeri 1 Banguntapan, Bantul.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News