Tak Semua Kegiatan Mahasiswa UGM Bisa Dikonversi Jadi SKS, Ada Syaratnya
"Ini akan segara kami terapkan. Sekarang sedang dirumuskan menjadi kebijakan, tetapi saya lontarkan dahulu kepada publik supaya mendapat tanggapan agar ada debat karena sebuah kebijakan sebelum diterapkan itu butuh debat, butuh input, butuh tanggapan," ucapnya.
Menurut Arie, selama ini aktivitas mahasiswa di luar kampus sering kali tidak berdampak nyata pada hasil akademik.
Hal itu membuat banyak aktivis mahasiswa yang masa studinya lama dan mendapat label negatif di lingkungan akademik.
"Ya, kalau dahulu lulus lama itu enggak apa-apa karena memang tidak ada batasnya. Bisa sembilan atau sepuluh tahun. Akan tetapi, sekarang kan disemprit, tiba-tiba bisa droup out, kasihan kan," ucap dia.
Padahal, kata Arie, sebagian besar aktivis mahasiswa memiliki talenta dan bisa membantu menyelesaikan masalah di masyarakat.
Apa yang sudah dilakukan oleh mahasiswa di luar kampus, sering tidak diakui oleh dunia akademik.
"Anak-anak ini pintar dan talentanya kuat. Oleh karena itu, janganlah anak-anak bangsa yang punya kreativitas ini tidak dikreasikan lewat proses baru di tengah perubahan yang terjadi," kata dia. (antara/jpnn)
UGM membuat terobosan dengan memberikan bobot SKS terhadap kegiatan mahasiswa di luar akademik. Akan tetapi, ada syaratnya.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News