AMPPY Sebut Jogja Belum Inklusif, Banyak Sekolah Menolak Siswa Disabilitas

Senin, 15 Agustus 2022 – 12:35 WIB
AMPPY Sebut Jogja Belum Inklusif, Banyak Sekolah Menolak Siswa Disabilitas - JPNN.com Jogja
Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) beri perhatian khusus pada dunia pendidikan di DIY. Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sejumlah praktik buruk penyelenggaraan pendidikan di Yogyakarta mendapat perhatian serius dari Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY).

AMPPY menyebut praktik-praktik buruk penyelenggaraan pendidikan di Yogyakarta ini sangat kompleks. 

Praktik buruk itu di antaranya adalah pungutan liar di sekolah, pembelian seragam, pelanggaran PPDB hingga penolakan terhadap siswa difabel.

Pegiat AMPPY Setya Adi Purwanta mengatakan salah satu yang sering terjadi adalah penolakan terhadap siswa berkebutuh khusus atau disabilitas.

Menurut Setya, inklusif seharusnya dipahami sebagai kebersamaan di dalam keberagaman. 

Pada kenyataannya, kata dia, sekolah hanya menerima siswa yang dianggap mampu.

"Cilakanya yang tidak mampu gurunya, tetapi yang ditolak muridnya. Itu aneh. Dia mengatakan sekolah inklusif, tetapi lihat anak difabel datang bilangnya belum siap," kata Setya pada Jumat (12/8).

Oleh karena ketidakmampuan guru itu, lanjutnya, sang siswa disabilitas akhirnya diminta pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB).

AMPPY menilai permasalahan pendidikan di Yogyakarta salah satunya penolakan terhadap siswa disabilitas. Tak sejalan dengan jargol Jogja inklusif.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News