Mengenal Ragam Motif Batik Larangan di Keraton Yogyakarta

Sabtu, 29 Oktober 2022 – 11:57 WIB
Mengenal Ragam Motif Batik Larangan di Keraton Yogyakarta - JPNN.com Jogja
Pameran batik larangan di Taman Pintar Yogyakarta. Foto: Antara

Sedangkan motif kawung memiliki filosofi perputaran kehidupan yang akan kembali ke titik nol dan kemuliaan yang suci sehingga warna tengah batik kawung adalah putih.

Batik larangan tersebut tidak boleh dikenakan saat masyarakat berwisata ke kompleks Keraton Yogyakarta atau mengikuti berbagai hajad dalem yang digelar keraton.

“Kami sudah menerbitken e-book yang bisa diakses melalui laman Keraton Yogyakarta berisi motif batik yang masuk sebagai batik larangan atau batik Awisan Dalem,” katanya.

GKBRAA Paku Alam atau Gusti Putri menyebut pameran tersebut merupakan upaya untuk meneguhkan status DIY sebagai Kota Batik Dunia yang disandang sejak 2014.

“Predikat ini tidak kekal, harus terus dipertahankan dengan berbagai upaya. Pameran ini menjadi salah satu upaya pelestarian dan edukasi batik ke masyarakat,” katanya.

Kadipaten Pakualaman menampilkan batik-batik yang dibuat langsung oleh Gusti Putri khusus untuk Dhaup Ageng atau pernikahan putra sulungnya dengan tema Surya Mulyarja yang merupakan bagian dari batik seri Asthabrata.

Motif tersebut merupakan iluminasi tentang Batara Surya dalam naskah Sestradisuhul dan Sestra Ageng Adidarma.

Selain menampilkan 27 koleksi batik, dalam pameran Adiwastra Narawita tersebut juga digelar berbagai kegiatan penunjang seperti membatik, mewiru, dan menulis nama menggunakan aksara Jawa. (antara/jpnn)

Keraton Yogyakarta menggelar pameran batik bertema motif-motif batik larangan yang tidak boleh sembarang dipakai oleh masyarakat.

Redaktur & Reporter : Januardi Husin

Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News