2 Hal Ini jadi Andalan Pemkab Sleman untuk Mengatasi Alih Fungsi Lahan Pertanian

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebutkan bahwa saat ini di Kabupaten Sleman sudah ada lebih dari 410 kelompok petani milenial.
Sedangkan Pemkab Sleman sendiri menargetkan ada sebanyak 2.000 kelompok petani milenial hingga 2024. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat untuk membangun industri pangan berbasis pertanian modern.
"Saat ini pemuda banyak yang enggan jadi petani. Namun, di Kabupaten Sleman petani milenial merupakan petani andal, unggul dan berdaya saing," katanya.
Kustini yakin bahwa banyaknya kelompok petani milenial dapat membantu upaya dalam program pengentasan kemiskinan di Sleman.
Pengentasan kemiskinan dari sektor pertanian merupakan hal penting dan bisa memutus mata rantai kemiskinan di Sleman.
Menurut Kustini, upaya ini bisa dilakukan dengan cara memaksimalkan hasil pertanian dan melakukan akselerasi program pertanian dari hulu hingga hilir.
Pemkab Sleman yakin dari petani muda ini akan muncul inovasi dan ide-ide kreatif di sektor pertanian sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
Dengan gambaran seperti itu, maka upaya pemberdayaan petani milenial tidak cukup hanya dikerjakan oleh Pemkab Sleman. Apalagi hanya digarap sendirian oleh dinas pertanian.
Lahan pertanian di Kabupaten Sleman terancam dengan adanya pembangunan yang masif. Pemkab Sleman mengatasinya dengan mengandalkan dua hal ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News