Konten Mengemis Sedang Marak di Media Sosial, Begini Kata Sosiolog
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Akhir-akhir ini mulai muncul pengguna media sosial yang menggunggah konten mengemis dengan memamerkan kondisi kemiskinan dan lansia sebagai objeknya.
Aksi tersebut menuai banyak kecaman, bahkan direspons langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Namun, pendapat berbeda dikemukakan oleh Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Derajat Sulistyo Widhyarto.
Menurut dia, fenomena mengemis melalui media sosial akan hilang dengan sendirinya karena tidak didukung oleh sebagian besar warganet.
"Jika tidak disawer oleh warganet, itu hilang dengan sendirinya," kata Derajat, Jumat (20/1).
Menurut dia, pemerintah tidak perlu mengeluarkan regulasi khusus berkenaan dengan fenomena baru tersebut.
Pemerintah dinilai perlu mengedukasi pengguna media sosial agar tidak mendukung upaya-upaya untuk memanfaatkan rasa belas kasihan orang lain guna mendapat keuntungan.
"Saya kira netizen bukan orang bodoh. Memang kadang kala mereka bisa mengutamakan emosi sehingga memberikan saweran karena kasihan," kata dia.
Sosiolog UGM menilai pemerintah tidak perlu mengeluarkan regulasi tentang fenomena mengemis di media sosial.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News