Waspada TBC yang Sedang Marak, Tahun Lalu 15 Orang Meninggal Dunia
Dewi mengatakan kunci kesembuhan penyakit TBC adalah disiplin dalam minum obat selama enam bulan. Jika makin kronis, penyembuhannya lebih lama karena bakteri bisa makin kebal dan butuh waktu sembilan bulan hingga dua tahun.
Faktor lain yang menyebabkan penderita meninggal dunia karena penyakit TBC gejalanya tidak langsung kelihatan karena hanya berupa batuk berdahak. Hal inilah yang membuat masyarakat enggan memeriksakan diri, meski sudah mengalami batuk yang tak kunjung sembuh.
“Setelah diperiksa ternyata sudah parah sehingga mempersulit penyembuhan. Jadi, harapannya saat timbul gejala bisa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” katanya.
Terkait ketersediaan obat-obatan, Dewi mengatakan tidak ada masalah karena stok tersedia. Alat diagnosa TBC juga banyak tersedia sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu.
“Tidak perlu malu karena TBC bisa diobati. Untuk penyembuhan semua juga diberikan secara gratis,” katanya.
Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul Ery Agustin mengatakan pemkab harus tanggap dan terus melakukan berbagai upaya agar laju penularan TBC bisa ditekan.
"Namun demikian, pencegahan juga membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat. Selain dengan sosialisasi, juga memberikan pemahaman agar tidak bersikap diskriminatif kepada penderita TBC," katanya. (antara/jpnn)
Dinas Kesehatan Gunungkidul meminta masyarakat mewaspadai penyakit TBC karena kasus kematiannya yang cukup tinggi.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News