Waspada Leptospirosis di Gunungkidul, Sudah Ada 31 Kasus, 4 Meninggal Dunia

Minggu, 08 Januari 2023 – 18:29 WIB
Waspada Leptospirosis di Gunungkidul, Sudah Ada 31 Kasus, 4 Meninggal Dunia - JPNN.com Jogja
Ilustrasi - Masyarakat diminta mewaspadai penyakit leptospirosis yang bisa menyerang petani. Foto: Humas Kementan

jogja.jpnn.com, GUNUNGKIDUL - Warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta waspada terhadap penyakit leptospirosis yang marak terjadi saat musim hujan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, sepanjang 2022 sudah ada 31 kasus leptospirosis, empat di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengimbau masyarakat, khususnya petani dan peternak untuk selalu mencuci tangan dan kaki setelah pulang dari sawah.

Ia mengatakan kasus penyebaran leptospirosis memiliki ciri yang hampir sama dengan DBD. Tren ancaman akan meninggi pada saat musim hujan.

“Bedanya DBD disebabkan karena nyamuk. Sedangkan leptospirosis, lebih banyak disebabkan karena air kencing tikus yang mengandung bakteri leptospirosa,” katanya.

Dia mengatakan penularan leptospirosis melalui kuman yang masuk lewat luka di tubuh. Gejala paling umum saat tertular, yakni panas, bisa muncul rasa sakit di badan, mual, muntah dan lain-lain, tergantung daya tahan tubuh.

“Bisa menyebabkan kematian karena yang diserang bagian ginjal,” katanya.

Dewi mengatakan ada tren kenaikan kasus leptopirosis sejak 2018-2021. Kasus leptospirosis paling banyak terjadi tahun lalu dengan jumlah 16 kasus meninggal dunia.

Warga Gunungkidul diinta untuk mewaspadai penyebaran penyakit leptospirosis karena sepanjang tahun lalu ada 31 kasus dan empat kematian.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News