Kasus Leptospirosis Kembali Marak, Kenali Gejala dan Mencegahnya

jogja.jpnn.com, SLEMAN - Kasus leptospirosis kembali menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pada periode Januari - Juni 2022, tercatat ada 19 kasus leptospirosis di Sleman.
Meskipun belum ada laporan kasus meninggal dunia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman meminta masyarakat mewaspadai penyakit leptospirosis karena bisa berdampak fatal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati meminta masyarakat untuk tidak meremehkan penyakit tersebut.
"Kami minta masyarakat tetap berhati-hati karena penyakit ini bisa berakibat fatal dan menyebabkan pasien meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan leptospirosis dapat menjadi fatal jika terjadi komplikasi sampai ke organ dalam, terutama menyebabkan fungsi ginjal menurun.
"Ginjal menjadi tidak optimal dan bisa berakhir dengan kematian," katanya.
Khamidah mengatakan tahun ini kasus leptospirosis paling banyak ditemukan di Kapanewon (Kecamatan) Prambanan, Depok dan Mlati.
Kasus leptospirosis kembali marak di Kabupaten Sleman. Masyarakat diminta mengenali gejalan dini dan cara mengantisipasi leptospirosis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News