Kata Ketum PBNU Gus Yahya Soal Perkara Rocky Gerung

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung sedang jadi sorotan karena dilaporkan banyak pihak terkait ucapannya yang dianggap mengandung unsur ujaran kebencian dan menghina Presiden Joko Widodo.

Bareskrim Polri mencatat ada 13 laporan yang masuk dari berbagai daerah terkait pernyataan Rocky Gerung saat berorasi pada persiapan aksi akbat 10 Agustus lalu.

Salah satu laporan yang masuk adalah dari Fatayat NU Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatkan laporan dari Fatayat NU Balikpapan ke Polda Kalimantan Timur bukan mengatasnamankan NU secara kelembagaan.

"Ya, itu hak masyarakat. Saya kira itu satu kelompok komunitas saja, ya. Artinya tidak harus dianggap mewakili NU secara kelembagaan seluruhnya," kata Yahya Cholil di Universitas Gadjah Mada pada Jumat (4/8).

Namun, Gus Yahya mengatakan PBNU menyerahkan perkara tersebut kepada penegakan hukum. Menurut dia, dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Rocky Gerung bukan masuk dalam delik aduan sehingga tidak perlu menunggu ada yang melapor.

"Menurut saya itu bukan delik aduan. Kalau memang ada masalah hukum, di situ enggak usah menunggu dilaporkan," kata dia.

Polda Kalimantan Timur menerima laporan Fatayat NU Balikpapan dan LPADKT dengan No: STPL/93/VIII/2023/SPKT I.