Djoko Pekik yang Menyenangi Malioboro
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Indonesia kehilangan salah satu pelukis terbaiknya, Djoko Pekik, yang meninggal dunia pada Sabtu pagi (12/8) dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Panti Rapih, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Anak ketiga Djoko Pekik, Inten Lugut Lateng, mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit ayahnya sempat muntah-mutah.
Djoko Pekik lalu dibawa ke RS Panti Rapih, tetapi meninggal dunia di perjalanan pada pukul 08.10 WIB.
"Baru tadi pagi dibawa ke Panti Rapih dari rumah. Badannya hangat dan muntah-muntah, ternyata di perjalanan Bapak meninggal," kata Inten.
Dia menceritakan bahwa tiga pekan lalu Djoko Pekik sempat menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta selama dua minggu karena tulang tangan kiri patah ketika dia terjatuh.
Inten menyebut kondisi kesehatan ayahnya memang menurun sehingga tidak bisa lagi berkarya pada masa tua.
"Rokok, ya, masih rokok. Makan masih banyak. Cuma untuk mobilitas terbatas. Harus pakai kursi roda dan dituntun," katanya.
Inten mengenang Djoko Pekik sebagai ayah yang baik, perhatian kepada anak-anaknya, dan peduli kepada kolega.
Seniman Djoko Pekik meninggal dunia. Semasa hidupnya, pelukis ternama itu sangat senang melewati Jalan Malioboro.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News