Djoko Pekik yang Menyenangi Malioboro
Menurut Inten, ayahnya belum lama ini menyempatkan hadir dalam pameran tunggal pelukis Nasirun di Kota Magelang, Jawa Tengah.
"Terakhir ke Magelang, acara Nasirun," ucapnya.
Djoko Pekik sempat didoakan di Rumah Duka RS Panti Rapih. Pada Sabtu siang, jenazahnya dibawa menuju kediamannya di Sembungan, Kalurahan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Mobil yang membawa jenazah Djoko Pekik melalui Jalan Malioboro dan berhenti beberapa saat di tempat tinggal lama sang pelukis di Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Inten mengungkapkan bahwa ayahnya semasa hidup senang melewati Jalan Malioboro.
"Bapak itu kalau pergi ke mana saja pasti pulangnya minta lewat Malioboro. Enggak peduli mau macet, mau apa, harus lewat Malioboro. Paling senang melewati lampu-lampu di Malioboro, sama kalau ada 17-an gini banyak hiasan," kata dia.
Djoko Pekik lahir di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah pada 2 Januari 1937.
Salah satu lukisan Djoko Pekik yang terkenal berjudul Berburu Celeng. Lukisan itu dia buat untuk menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia pada masa Orde Baru.
Seniman Djoko Pekik meninggal dunia. Semasa hidupnya, pelukis ternama itu sangat senang melewati Jalan Malioboro.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News