Tanggapan Alissa Wahid Soal Rektor Unika yang Diminta Video Testimoni Kinerja Jokowi
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Rektor Universitas Katolik Seogijapranata (Unika) Semarang, Ferdinandus Hindarto ramai diperbincangkan karena mengaku diminta pihak kepolisian untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Jokowi.
Ferdinandus sendiri menolak permintaan membuat video testimoni kinerja Jokowi.
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengaku terkejut dengan adanya informasi permintaan video apresiasi tersebut.
"Rektor Unika Seogijapranata yang pertama kali meramaikan itu, teman main saya waktu kuliah di UGM. Memang orangnya berani sekali. Jadi, saya yakin informasi yang ia keluarkan informasi yang benar dan dia tidak takut," kata Alissa Wahid, Jumat (9/2).
Putri sulung Gus Dur tersebut sendiri membenarkan kebiasaan polisi untuk meminta tokoh agama atau tokoh masyarakat bersuara menanggapi suatu masalah.
"Masalahnya kemarin yang diminta testimoni kinerja Jokowi. Itu yang kemudian menjadi pertanyaan besar, untuk apa? Kalau disebut sebagai cooling system terhadap yang mana? Kalau cooling berarti ada yang hot," ujarnya.
Ia pun mempertanyakan langkah dan tujuan yang diambil kepolisian Semarang tersebut.
Di sisi lain, ia mengapresiasi para rektor yang berani mengungkapkan ini kepada publik sehingga masyarakat menjadi tahu.
Alissa Wahid mengatakan permintaan video apresiasi kinerja Jokowi ke Rektor Unika Semarang termasuk sebuah intimidasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News