Mahasiswa UGM Menolak Uang Pangkal, Begini Kata Rektorat

Jumat, 31 Mei 2024 – 19:01 WIB
Mahasiswa UGM Menolak Uang Pangkal, Begini Kata Rektorat - JPNN.com Jogja
Rektor UGM Prof Ova Emilia saat konferensi pers tentang iuran pengembangan institusi (IPI). Foto: Antara

"Setelah mahasiswa masuk terus dia memberikan semua data-data kemampuannya, baru kami kembangkan. Jalau dia masuk kriteria unggul, ini yang terus kemudian memberikan sumbangan (IPI). Sumbangannya pun, kalau saya tambahkan cukup rendah, Rp 20 juta untuk yang soshum (sosial humaniora), untuk IPA (saintek) Rp 30 juta," kata dia.

Ia menjelaskan IPI bagian dari upaya memberikan peluang mahasiswa berkontribusi dan saling menopang, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masing-masing mahasiswa.

"Bahkan di beberapa fakultas masih ada (mahasiswa) yang menambahkan (pembayaran IPI), 'kok cuma segini' dan itu dibolehkan. Itu bukan suatu hal yang tidak dibolehkan. Itu untuk memberikan peluang kontribusi dan itu bukan hal yang mengada-ada," kata dia.

Wakil Rektor Bidang SDM dan Keuangan UGM Supriyadi mengatakan IPI hanya menyasar 10 persen dari kuota maksimal 30 persen mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Mandiri.

"Itu pun mahasiswa yang berada pada level UKT (Uang Kuliah Tunggal) Pendidikan Unggul. Kalau misalnya hitungannya 30 persen (mahasiswa jalur mandiri), 10 persen saja mahasiswa yang dikenai IPI," ujar dia.

Di UGM, biaya kuliah dibagi atas UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi dan UKT Pendidikan Unggul yang disesuaikan berdasarkan kondisi ekonomi mahasiswa.

Dia menyebut terhadap 10 persen mahasiswa jalur mandiri yang masuk golongan UKT Pendidikan Unggul atau tertinggi, kampus tetap memberikan keleluasaan untuk pembayaran IPI secara bertahap.

"Kalau memang mereka bisa ditetapkan IPI-nya dan kemudian bisa bayar di awal, silakan. Kalau tidak, mereka bisa mengajukan keberatan itu kemudian dibayar dua kali, tiga kali, empat kali, kami pun fasilitasi," ujar dia. (antara/jpnn)

UGM sedang diproters oleh mahasiswanya tentang penarikan iuran pengembangan institusi yang dianggap sebagai bentuk uang pangkal terhadap mahasiswa baru.

Redaktur & Reporter : Januardi Husin

Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia