Sudah Saatnya Tradisi Lisan Masuk Dunia Akademik
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Selama ini, masyarakat Indonesia tentu tidak asing lagi dengan tradisi lisan.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki budaya lisan seperti dongeng, pantun, pertunjukan, petuah, sindiran, kritik, bahkan mantra.
Semua itu masuk dalam kategori tradisi lisan, namun jarang dibahas atau dipelajari dalam kultur dunia akdemik.
Oleh karena itu, Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Heddy Shri Ahimsa Putra berpendapat, sudah saatnya tradisi lisan masuk ke dunia akademik.
“Kita juga perlu memperhatikan pengembangannya, seperti apakah ada bahasa asing yang masuk ke sana atau tidak,” kata dia, dalam acara Seminar Nasional Tradisi Lisan Nusantara pada Senin (20/12).
Heddy mengatakan, ada beberapa unsur dari tradisi lisan yang dapat diamati yaitu jenis tradisi lisan, cara penyajian tradisi lisan, dan isi tradisi lisan.
Dari segi jenis tradisi lisan, ada lagu, pertunjukan, dan pidato.
Dari segi penyajian, kita mengenal pementasan, permainan, hingga upacara ritual.
Tradisi lisan sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia, kini saatnya masuk ke dunia akademik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News