Profesor Janianton Tak Rela Malioboro Seperti Thamrin Jakarta
![Profesor Janianton Tak Rela Malioboro Seperti Thamrin Jakarta - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/01/12/kawasan-malioboro-foto-m-sukron-fitriansyahjpnncom-z4cku-rggp.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kepala Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (Puspar UGM) Profesor Janianton Damanik berharap kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta tidak berubah wujud seperti jalur pedestrian di Jakarta, setelah relokasi pedagang kaki lima.
"Harus ada jaminan Malioboro tidak berubah sosok seperti (jalur pedestrian) di Jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat sana, yang ada gedung-gedung pencakar langit di sisi kanan kiri jalan," kata Janianton seperti dikutip dari Antara pada Rabu (2/2).
"Jadi, 'kemalioboroan' tetap ada, roh Malioboro harus menonjol," ucap Janianton.
Menurut dia, salah satu cara agar daya pikat Malioboro tidak hilang ialah dengan tidak membiarkan kawasan itu sekadar menjadi jalur pedestrian pada umumnya.
Pemerintah DIY perlu menerjemahkan makna Malioboro sebagai bagian dari sumbu falsafah Yogyakarta, melalui narasi dengan atraksi seni dan budaya di sepanjang jalur itu.
"Kalau jalur pedestrian itu tidak ada event tentu kurang menarik," tutur dia.
Janianton juga meminta pemerintah menjamin daya jual dagangan PKL Malioboro di Teras Malioboro 1 maupun Teras Malioboro 2 dengan mengoptimalkan strategi promosi. (antara/jpnn)
Profesor Janianton berbagi pikiran soal cara menjaga daya pikat Malioboro. Ada soal roh dan falsafah.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News