TPA Piyungan Penuh, Masyarakat Yogyakarta Harus Mulai Mengelola Bank Sampah

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Masyarakat di Kota Yogyakarta diharapkan mulai aktif secara serentak mengelola bank sampah untuk mengurangi volume sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.
Mulai tahun depan, Pemerintah Kota Yogyakarta akan menggiatkan pengelolaan bank sampah, terutama untuk sampah organik.
Nantinya, setiap kelurahan akan mendapatkan anggaran Rp 15 juta untuk pengelolaan bank sampah organik.
Baca Juga:
"Rencana ini sudah masuk dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Tujuannya, supaya ada gerakan besar yang dilakukan secara serentak untuk pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto, Jumat (11/2).
Menurut dia, fokus pengelolaan sampah di kelurahan lebih ditujukan untuk sampah organik karena hampir 60 persen sampah yang dibuang ke TPA Piyungan adalah sampah organik dan sisanya sampah anorganik.
Melalui anggaran yang disiapkan, Sugeng menyebut terdapat berbagai kegiatan pengelolaan sampah organik yang bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat, seperti pembuatan kompos, biopori atau maggot.
"Sebenarnya, sudah banyak yang melakukan upaya pengelolaan sampah organik, tetapi yang dibutuhkan adalah gerakan bersama di seluruh wilayah yang dilakukan serentak, sehingga hasilnya optimal," katanya.
Sugeng berharap, melalui kegiatan pengelolaan sampah mandiri yang dilakukan di tingkat kelurahan tersebut dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan.
Sampah organik di Yogyakarta yang selama ini selalu dibuang di TPA Piyungan, mulai tahun depan akan dikelola melalui bank sampah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News