Bioskop Indra, Layar Lebar Pertama di Yogyakarta, Kini Jadi Lapak PKL Malioboro
Bioskop Al Hambra pada masanya dibagi menjadi dua kelas.
Dua kelas tersebut dibagi berdasarkan status sosial masyarakat pada saat itu.
Gedung pertama bernama Al Hambra yang diperuntukkan bagi kelas sosial atas, seperti orang Eropa, penguasa Tionghoa dan bangsawan Keraton.
Kemudian, gedung yang diperuntukkan bagi kelas pribumi diberi nama Mascot.
Pascakemerdekaan, tumpuk kekuasaan beralih. Begitupun dengan Bioskop Al Hambra.
Bioskop Al Hambra lantas diganti menjadi Bioskop Indra, kepanjangan dari Indonesia Raya.
Pada 1983 manajemen Bioskop Indra beralih ke NV. Peredaran Film dan Eksploitasi Bioskop Indonesia (PERFEBI).
NV. PERFEBI sendiri merupakan pengusaha bioskop di wilayah DIY dan Jawa Tengah pada masa itu.
Bioskop Indra yang kini disulap menjadi lapak baru PKL Malioboro memiliki sejarah panjang dan menjadi saksi bisu perkembangan dunia perfilman di Yogyakarta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News