Bercocok Tanam Keladi Hias Dengan Metode Kultur Jaringan

Sabtu, 08 Januari 2022 – 21:13 WIB
Bercocok Tanam Keladi Hias Dengan Metode Kultur Jaringan - JPNN.com Jogja
Budidaya tanaman hias dengan kultur jaringan (Foto: Dok. Pemkot Yogyakarta)

“Bagian seperti daun dan umbinya ini lebih mempermudah kami untuk mengembangkan tanaman keladi dengan model kultur jaringan. Selain itu dapat menghasilkan benih keladi dalam jumlah banyak di waktu tertentu,” ujarnya.

Tak hanya itu, dengan menggunakan kultur jaringan benih menjadi seragam, hemat biaya, serta bebas dari hama penyakit.

Tanaman keladi hias pada dasarnya memiliki banyak ragam jenis, mulai dari jenis lokal sampai beberapa jenis yang langka dari luar negeri.

''Kami fokus kepada dua pengembangan tanaman keladi yakni lokal dan jenis yang langka. Hal ini untuk mendukung peningkatan tanaman hias di perkotaan agar semakin diminati warga," jelasnya.

Hingga saat ini tingkat keinginan warga di Yogyakarta membeli tanaman hias sangat tinggi. 

Ada tiga jenis tanaman yang menjadi favorit warga yakni tanaman anggrek, keladi, dan aglonema.

"Ketiga jenis tanaman tersebut masih menjadi incaran mereka, memang banyak diminati dan kami sering mengadakan kontes tanaman hias aglonema dan anggrek setiap tahun. Nah untuk keladi jenisnya ini masih belum kami berikan nama. Ada yang daunnya beberapa warna, dan memiliki bentuknya seperti gelombang cinta," katanya.

Tanaman keladi hias sendiri memiliki harga yang beragam, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per tanaman.

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta tengah mengembangkan budidaya tanaman keladi hias dengan metode kultur jaringan.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News