Heboh Sabu-Sabu Menyasar ke Lapas Perempuan di Gunungkidul, Begini Kelanjutan Kasusnya

Jumat, 28 Januari 2022 – 20:06 WIB
Heboh Sabu-Sabu Menyasar ke Lapas Perempuan di Gunungkidul, Begini Kelanjutan Kasusnya - JPNN.com Jogja
Narkotika jenis sabu-sabu. ilustrasi Foto: Humas Kemenkumham Jatim

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Beberapa waktu lalu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta sempat dihebohkan dengan adanya kiriman paket sabu-sabu yang ditujukan kepada salah seorang warga binaan. 

Kasus tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Polres Gunungkidul untuk dilakukan penyelidikan. 

Kasat Narkoba Polres Gunung Kidul AKP Dwi Astuti Handayani mengatakan penyelidikan kasus tersebut terpaksa dihentikan karena minimnya barang bukti. 

"Kami sudah berupaya melakukan penyelidikan dengan maksimal namun kasusnya tidak bisa dinaikkan ke tingkat penyidikan karena barang bukti yang minim," kata Dwi, Jumat (28/1).

Di Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta Wonosari, ujar dia, juga tidak ada kamera pengawas dan tidak ada identitas pengirim barang. 

Selain itu, paket sabu-sabu tidak terbukti secara kuat dikirim untuk salah satu warga binaan di Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta yang ada di Wonosari.

"Penyidik kesulitan mengembangkan kasus dan berhenti di penyedia jasa pengiriman paket yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Kami sempat terjun langsung ke tempat penyedia jasa tersebut sesuai alamat yang tertera di paket tetapi tidak ada petunjuk," katanya.

Meski demikian, Dwi Astuti membenarkan bahwa paket tersebut berisi sabu-sabu. 

Polres Gunungkidul sempat menyelidiki kasus paketan sabu-sabu yang ditujukan kepada salah seorang warga binaan di Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta.
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia