Tak Ada PSSI Saat Presiden FIFA ke Istana Merdeka, Jokowi: Urusannya Nanti
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Presiden FIFA Gianni Infantino berkunjung ke Istana Merdeka pada Selasa (18/10) untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Selain Presiden Jokowi, tampak hadir di Istana Merdeka Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Namun, tidak tampak satu pun perwakilan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Istana Merdeka.
Seusai menggelar pertemuan dengan Infantino, Presiden Jokowi mengatakan bahwa agenda hari ini dikhususkan untuk pemerintah Indonesia dan otoritas sepak bola dunia.
Menurut Jokowi, akan ada agenda antara FIFA dan PSSI di lain kesempatan.
"PSSI nanti urusannya FIFA. Tadi urusan FIFA dengan pemerintah," kata Jokowi.
Presiden enggan berkomentar tentang desakan masyarakat agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) lalu.
Baca Juga:
Kedatangan Infantino ke Indonesia disebut sebagai tindak lanjut atas pertemuannya dengan Menteri BUMN Erick Thohir seusai tragedi Kanjuruhan.
Erick dan Infantino diketahui sempat bertemu di Doha, Qatar, pada 5 Oktober lalu, hanya empat hari setelah Tragedi Kanjuruhan.
Erick kembali hadir di Istana Merdeka bersama Menpora Zainudin Amali saat menyambut kedatangan Infantino yang tiba sekira pukul 11.58 WIB.
Erick dan Amali juga belakangan turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan lanjutan terkait sepak bola Indonesia, selepas pertemuan empat mata antara Jokowi dan Infantino.
Menurut Jokowi pertemuan empat mata antara dirinya dan Infantino berlangsung sekira 30 menit, sebelum dilanjutkan diskusi terkait sepak bola yang melibatkan Menpora dan Menteri BUMN selama 1,5 jam.
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa hasil laporan dan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait Tragedi Kanjuruhan yang diterimanya pada Jumat (14/10) lalu tidak masuk dalam pembicaraannya dengan Presiden FIFA.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD pada Jumat (14/10) menyampaikan bahwa TGIPF menyimpulkan PSSI harus bertanggung jawab baik secara hukum pidana maupun secara moral terhadap Tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, dalam salinan bagian kesimpulan dan rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan tercantum rekomendasi agar Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif agar mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan terjadi selepas pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Laporan TGIPF menyatakan Tragedi Kanjuruhan menimbulkan sedikitnya 132 korban jiwa, 96 korban luka berat, dan 484 lainnya luka sedang/ringan. (antara/jpnn)
Presiden FIFA dan Presiden Jokowi bertemu di Istana Merdeka. Tidak ada satupun perwakilan PSSI di sana. Ternyata ini sebabnya.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News