Oh, Ternyata Ini Akar Masalah Penyulut Demo Mahasiswa 11 April

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Demonstrasi mahasiswa terjadi di sejumlah daerah di Indonesia pada Senin (11/4).

Pakar politik Universitas Widya Mataram (UWM) As Martadani Noor mengatakan demonstrasi yang bertendensi protes, mengkritisi maupun mendukung menjadi tolok ukur tingkat kepercayaan publik terhadap kebijakan dan kinerja pemerintahan saat ini.

Dalam kaitannya dengan wacana penundaan pemilihan umum 2024, menurut dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UWM itu, aksi protes maupun mendukung pemerintah menunjukkan ada pesan yang ingin disampaikan oleh mahasiswa kepada pemerintah.

Aksi protes itu, katanya, bisa dibaca sebagai indikator bahwa pemerintah dipersoalkan tingkat kinerja dan kebijakannya.

Mengapa mahasiswa protes, menurut dia, ada pesan yang disampaikan secara konvensional melalui komunikasi publik yang tidak dipahami oleh pemerintah.

“Demonstrasi oleh mahasiswa itu menunjukkan bahwa pemerintah dan para elit nasional gagal menangkap dan memahami pesan intelektual dan moralitas politik dari mahasiswa,” ujar dia.

Ketika mereka sampai turun ke jalan, lanjutnya, maka aksi itu menjadi representasi bahwa pemerintah eksekutif maupun legislatif tidak menangkap pesan yang mereka sampaikan. 

Oleh karena itu, perlu aksi turun ke jalan untuk meluruskan inkonsistensi kebijakan maupun sikap politik pemerintah.