Kekhawatiran Akademisi UWM terhadap Nasib Demokrasi Indonesia

Sabtu, 05 Oktober 2024 – 10:01 WIB
Kekhawatiran Akademisi UWM terhadap Nasib Demokrasi Indonesia - JPNN.com Jogja
Seminar nasional yang diselenggarakan Universitas Widya Mataram pada Jumat (4/10). Foto: Humas UWM

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram menggelar seminar bertajuk Budaya Partisipatif Kampus dalam Melawan Regredasi Demokrasi pada Jumat (4/10).

Dalam pembukaannya, Rektor UWM Edy Suandi Hamid melihat ada keanehan pada dinamika demokrasi di tanah air.

Menurut Edy, indeks demokrasi naik, tetapi kontrol korupsi dan berbagai penyimpangan menurun.

Selain itu pula terjadi politisasi hukum untuk kepentingan pihak tertentu. 

"Demokrasi hanya meningkat, anehnya yang lain, seperti kontrol korupsi dan penyimpangan lainnya menurun," katanya.

Ia membandingkan dengan negara lain yang demokrasinya meningkat diikuti pula dengan peningkatan government.

Mantan rektor Universitas Islam Indonesia (UII) itu bertanya-tanya apakah demokrasi Indonesia hanya sekadar prosedural. 

Edy menjelaskan bahwa demokrasi prosedural tampak dari praktik-praktik destruksi politik. 

Lewat seminar ini akademisi UWM menyoroti demokrasi Indonesia yang buruk. Berikut penjelasan dari Rektor UWM Edy Suandi Hamid.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News