Dosen UGM: Pergantian Menteri Bentuk Akomodasi Kepentingan Politik
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dosen Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad ikut berkomentar terkait reshuffle menteri di kabinet Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, pergantian dua menteri dan pengangkatan tiga wakil menteri merupakan sebuah upaya mengakomodasi kepentingan partai politik untuk masuk kabinet.
"Nuansa akomodasi politik di sini cukup nyata karena pergantian Mendag dari Muhammad Lutfi ke Zulkifli Hasan selaku ketua PAN di situ tentu ada akomodasi politik," kata dia pada Kamis (16/6).
Kemudian, pengangkatan wakil menteri juga berlatarbelakang parpol yaitu dari PSI, PBB dan PDIP.
"Bukan PAN saja yang diakomodasi, tetapi partai lain yang tidak memiliki kursi di DPR atau parlemen," ungkapnya.
Nyarwi juga menyoroti diangkatnya Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) karena faktor kedekatan.
"Pak Hadi termasuk sudah lama dekat dengan Presiden Jokowi. Artinya, presiden memperkuat barisan orang-orang yang selama ini sudah dekat," kata dia.
Di sisi lain, pergantian mendag dianggapnya sebagai jawaban atas kritik kinerja Muhammad Lutfi.
Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) berpandangan pergantian menteri oleh Jokowi ada unsur akomodasi kepentingan politik untuk masuk kabinet.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News