3 Isu Debat Calon Bupati Sleman: Kesejahteraan Rakyat hingga Reformasi Birokrasi
Debat kedua yang direncanakan 3 November 2024 yang diikuti oleh calon wakil bupati membahas inklusi sosial budaya dan ketahanan keluarga. Materi di dalamnya soal perempuan, anak, kelompok rentan, disabilitas, lansia dan keberagaman.
Selanjutnya, pendidikan dan kesehatan, pertanian dan ketahanan pangan, serta pariwisata.
Debat ketiga rencananya dilaksanakan pada 10 November 2024 yang diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan Kustini Sri Purnomo-Sukamto maupun Harda Kiswaya-Danang Maharsa yang membahas reformasi birokrasi dan pembangunan berkelanjutan.
Materi di dalamnya mengenai penegakan hukum, antikorupsi, kebangsaan, dan konflik/kohesivitas. Kemudian, tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi, dan pelayanan publik. Isu lingkungan yang akan dibahas antara lain soal sampah, tata ruang, dan alih fungsi lahan, serta perizinan pascaUndang-Undang Cipta Kerja, dan proyeksi strategis nasional.
"Nanti, ketika debat, yang terundang dari masing-masing tim kampanye empat orang. Tamu undangannya 25 orang, biasanya keluarga dan partai politik," kata Huda.
Huda menjelaskan seluruh materi dibuat tim perumus untuk menggali fakta empiris maupun temuan di lapangan untuk perubahan Sleman lima tahun mendatang. Dia menilai ada banyak bidang yang perlu dilakukan pembahasan, salah satunya ekonomi.
"Inovasi pembangunan daerah masih rendah. Jadi, padat administrasi aja sehingga tidak efisien. Selain itu, komitmen kemandirian ekonomi daerah juga kurang," katanya.
pasangan Harda Kiswaya sebagai calon Bupati Sleman berpasangan dengan Danang Maharsa sebagai calon Wakil Bupati Sleman. Pasangan ini diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, Partai NasDem, PKS, PKB, Partai Buruh, PSI, Partai Gelora, Partai Demokrat, Partai Ummat
KPU Sleman sudah menyiapkan tiga isu utama yang akan dipaparkan dalam tiga debat calon bupate Sleman pada Pilkada 2024. Apa saja?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News