Pemkab Kulon Progo: Susah Turunkan Kemiskinan, Masyarakat Sudah Biasa Dilabeli Miskin

Minggu, 26 Desember 2021 – 15:01 WIB
Pemkab Kulon Progo: Susah Turunkan Kemiskinan, Masyarakat Sudah Biasa Dilabeli Miskin - JPNN.com Jogja
Masyarakat Kulon Progo disebut sudah biasa malabeli dirinya miskin. Foto: dok/JPNN.com

Menurut dia, hal itu tidak mungkin dan sangat berat.

Dulu, di Kulon Progo ada megaproyek Bandara Internasional Yogyakarta yang mencapai Rp 8 triliun.

Proyek tersebut sempat menurunkan angka kemiskinan, tetapi hanya di Kecamatan Temon. 

Saat ini, angka kemiskinan terbesar di Kulon Progo ada di Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap. Hal itu karena sumber daya alam di Desa Kalirejo terbatas.

"Untuk itu, kami mencoba menciptakan wisata. Tapi kalau indikatornya masih seperti sekarang, disurvei ya tetap sama. Artinya, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) hingga bantuan sosial tunai (BST) bisa menyebabkan penurunan drastis, tetapi masyarakat tidak mau. Mereka lebih memilih melabelkan dirinya miskin. Hal ini yang sudah dan dilematis," katanya.

Jika sudah begitu, kata dia, apapun program dari pemerintah, akan sulit untuk menurunkan angka kemiskinan di satu masyarakat. 

Selama ini, Pemkab Kulon Progo sudah melakukan berbagai program pengentasan kemiskinan, seperti program pendekatan kewilayahan, penumbuhan pendapatan masyarakat, dan menciptakan lapangan pekerjaan. 

"Yang dilakukan Bappeda sekarang, yakni memetakan kemiskinan setiap desa," katanya.

Pemkab Kulon Progo mengeluhkan susahnya menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut karena pola pikir dan mental masyarakat.
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia