Industri dan Pembangunan Jalan Menyebabkan Penyusutan Lahan Pertanian di Gunung Kidul

Rabu, 08 Desember 2021 – 09:10 WIB
Industri dan Pembangunan Jalan Menyebabkan Penyusutan Lahan Pertanian di Gunung Kidul - JPNN.com Jogja
Ilustrasi:; Lahan khusus pertanian di Kabupaten Gunung Kidul telah menyusut. Foto: Humas Kementan

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sektor idustri dan pembangunan jalan Jalur Lintas Selatan di Kabupaten Gunung Kidul, telah membuat lahan khusus pertanian telah menyusut.

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunung Kidul mengungkapkan bahwa telah terjadi penyusutan lahan pertanian di sana sebesar 7.766 hektare.

Luas lahan abadi atau lahan khusus pertanian yang sebelumnya tercatat lebih dari 30.000 hektare, kini hanya tinggal 22.234 hektare.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPP Gunung Kidul Adinoto mengatakan, angka tersebut didapat dari data kajian implementasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 2021.

Adapun rincian LP2B di Gunung Kidul, yakni lahan inti 21.576 hektare dan lahan cadangan 657,92 hektare.

"Penurunan ini dasarnya selain alih fungsi lahan mencapi lebih dari 300 hektare, juga dikarenakan adanya pengeluaran lahan kehutanan yang semula masuk menjadi kawasan LP2B. Kemudian juga program-program strategis pemerintah seperti Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), kawasan industri Semin, buffer jalan, dan lain-lain," kata Adinoto.

Namun demikian, dia memastikan bahwa Gunung Kidul masih tercatat sebagai pemilik lahan khusus pertanian paling luas se-DIY.

"Kalau bicara persentase itu, tidak sampai satu persen alih fungsi lahan di Gunung Kidul," katanya.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, DIY, mengungkapkan telah terjadi penyusutan lahan pertanian karena industri dan pembangunan jalan.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News