Update Gunung Merapi: 30 Kali Keluarkan Lava Pijar
Berdasarkan pantauan tersebut, BPPTKG mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Dijelaskan bahwa potensi bahaya saat ini adalah berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," ucap Hanik.
Berdasarkan pantauan aktivitas selama sepekan, tanggal 10-16 Desember 2021, Gunung Merapi telah meningkatkan aktivitas kegempaannya.
Tercatat, telah terjadi tiga kali gempa Awan Panas Guguran (AP), 24 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 128 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.190 kali gempa Guguran (RF), 43 kali gempa Hembusan (DG), dan 8 kali gempa Tektonik (TT).
"Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut," kata Hanik.
Teramati juga, tiga kali guguran awan panas meluncur ke arah hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur mencapai 2 kilometer.
"Guguran lava teramati sebanyak 116 kali ke arah barat daya, dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer," ujar Hanik.
Gunung Merapi pada Minggu, 19 Desember 2021, terpantau mengeluarkan 30 kali lava pijar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News