Dinkes Bantul Bersiap untuk Program Makan Bergizi Gratis
"Mekanisme pelaksanaannya kami belum tahu karena belum ada instruksi atau petunjuk teknisnya. Akan tetapi, kami perlu melakukan antisipasi, apalagi beberapa waktu lalu sempat terjadi kasus keracunan makanan," katanya.
Sebelumnya, ada kasus keracunan massal yang menimpa 64 siswa SD swasta di Ringinharjo, Kecamatan Bantul pada September lalu.
Puluhan siswa itu keracunan makanan setelah menyantap makan siang yang berupa nasi, sayur lodeh, dan nugget ayam.
Siswa-siswa itu mengalami gejala seperti sakit perut, mual, pusing, dan muntah. Lima anak dirawat di rumah.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Agus mengatakan mereka akan mendampingi pelaku usaha katering untuk menerapkan standardisasi perilaku hidup bersih dan sehat dalam pengolahan dan penyajian makanan maupun tempat makan.
"Harapannya pada akhir tahun ini banyak pelaku usaha katering di Bantul yang mengantongi SLHS sehingga produk makanan usaha katering di Bantul bisa dipastikan aman dan higienis," katanya.
Dia juga mengatakan sebagai antisipasi hal yang tidak diinginkan saat program makan siang bergizi gratis diterapkan nantinya, Dinkes Bantul akan menyiapkan tenaga gizi untuk melakukan pengawasan terhadap makanan dan minuman yang disajikan. (antara/jpnn)
Dinkes Bantul mulai mempersiapkan diri untuk implementasi program makan bergizi gratis. Mereka mendorong pengusaha katering untuk mengurus sertifikat.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News