Pasar Hewan Imogiri Ditutup 2 Pekan
Selama ditutup, kata Joko, pasar hewan Imogiri akan disemprot dengan dengan cairan desinfektan.
Menurut dia, tingginya lalu lintas ternak di Pasar Hewan Imogiri menyebabkan virus tersebut bisa menyebar dengan cepat.
"Pasar ini sering menerima ternak dari luar Kabupaten Bantul. Kebanyakan ternak yang ada di sini berasal dari luar daerah sehingga penutupan ini sangat penting untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut," katanya.
Dia juga mengatakan sebagai bagian dari pencegahan, BPBD Bantul juga melakukan kegiatan desinfektan menyeluruh di seluruh fasilitas Pasar Hewan Imogiri, dengan harapan dapat mensterilkan kawasan pasar dari potensi virus.
Sebelum wabah PMK, di Pasar Hewan Imogiri terjadi transaksi antara 600 sampai 700 ekor sapi setiap harinya.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, jumlah ternak yang diperjualbelikan menurun drastis menjadi sekitar 50 ekor.
"Para pedagang sudah mulai menyadari bahaya PMK ini. Semoga dengan langkah penutupan sementara pasar hewan ini penyebaran virus dapat dihentikan," kata Joko Waluyo.
Lurah Pasar Hewan Imogiri Turadi mengatakan sebelum penutupan pasar hewan, pihaknya telah berkoordinasi dengan ketua-ketua paguyuban ternak serta blantik-blantik atau pedagang sapi terkait penutupan pasar hewan ini.
Pasar hewan Imogiri ditutup selama dua pekan untuk memutus penyebaran penyakit mulut dan kuku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News