Mahfud MD Setuju Kebijakan Efisiensi, tetapi Perlu Dikritik

“Akan tetapi, harus dikritik. Jika bidang ini (asal dipotong) 10 persen, bidang ini 20 persen, bidang ini 60 persen. Nah, dipotong-potong gitu, kan kurang," ujar dia.
Menurut Mahfud, kebijakan itu perlu menyasar pengeluaran negara yang tidak efisien seperti kickback dalam proyek, perjalanan dinas yang tidak penting, serta praktik flexing (pamer) di kalangan pejabat dengan memanfaatkan anggaran negara.
"Nah, saya kira itu harus diefisienkan dan Pak Prabowo betul menurut saya," tutur Mahfud.
Selain efisiensi, Mahfud MD juga mendukung program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah.
"Saya kira bagus sebagai sebuah program," ujar dia.
Mahfud mengatakan masyarakat perlu mengkritisi kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran, tetapi juga perlu mengapresiasi kebijakan yang baik.
Hal itu dia sampaikan saat merespons gelombang unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gelap” yang sedang berlangsung di berbagai daerah.
"Oh tidak, tidak seluruhnya 'gelap'. Banyak juga yang 'terang' dan yang terang itu tidak perlu diprotes 'kan," ujar Mahfud. (Antara/jpnn)
Manta Menkopolhukam Mahfud MD setuju dengan efisiensi, tetapi kebijakan tersebut perlu dikritik.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News