Waduh, Terlalu Lama WFH Bisa Menyebabkan Saraf Terjepit, Begini Penjelasannya
“WFH juga bisa menimbulkan cedera pada saraf tulang belakang. Saraf terjepit meningkat frekuensinya pada orang yang bekerja dalam posisi duduk karena beban itu tidak didistribusikan ke panggul atau lutut dan kaki. Jadi, 100 persen beban itu diterima tulang belakang, akhirnya bantalannya rusak dan menimbulkan saraf terjepit,” ujar Yudha.
Tulang belakang, menurut Yudha, terdiri dari 33 ruas dari pangkal kepala atau daerah leher hingga tulang ekor.
Masalah tulang belakang banyak terjadi di daerah yang tidak terlalu stabil atau tidak ada struktur yang memegang dengan baik.
“Kalau kita amati saja, yang tidak dipegang dengan stabil pertama itu di leher. Kalau di daerah dada itu yang memegang ada tulang iga, jadi dia relatif stabil dan masalahnya lebih sedikit. Kedua, di daerah pinggang. Ketiga, daerah peralihan, yaitu antara leher dan tulang punggung bagian atas,” jelas dia.
Yudha menyampaikan bahwa tanda cedera tulang belakang antara lain nyeri anggota tubuh yang hebat, kelemahan anggota tubuh bagian atas (tangan) dan bagian bawah (kaki), nyeri disertai riwayat trauma (jatuh), nyeri disertai riwayat keganasan (tumor).
“Ketika nyerinya mengganggu dan tidak bisa berkurang dengan istirahat, harus diwaspadai dan segera memeriksakan diri ke fasilitas atau dokter ortopedi terdekat untuk dilakukan assessment bersama,” jelasnya.
Menurut Yudha, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah tulang belakang.
Pertama, detoksifikasi handphone, dilakukan dengan tidak melihat layer ponsel selama dua jam.
Ketika kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya, kita kembali bekerja dari rumah atau WFH. Tahukan Anda, WFH terlalu lama bisa menyebabkan saraf terjepit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News