Waduh, Terlalu Lama WFH Bisa Menyebabkan Saraf Terjepit, Begini Penjelasannya
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Tingginya kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat hampir semua instansi mengaktifkan kembali sistem bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
WFH memang terlihat santai dan tidak melelahkan karena tidak membutuhkan aktivitas fisik seperti saat kita berangkat ke kantor.
Akan tetapi, tahukah Anda, WFH juga bisa menimbulkan masalah tulang belakang hingga gangguan saraf terjepit.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Departemen Ilmu Bedah, FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Yudha Mathan Sakti.
Dokter Yudha mengatakan bahwa ketika seseorang mengalami masalah pada tulang belakang, juga berpotensi mengganggu struktur lainnya seperti saraf.
“Jadi, kalau kita bilang tulang belakang, itu bukan tulangnya saja tetapi juga tulang dan segala struktur yang ada di sekitarnya. Segala sesuatu yang berpotensi untuk menganggu jalannya informasi antara alat gerak dan otak bisa menimbulkan gejala oleh penderita,” kata Yudha dalam acara Bincang-bincang Santai RAISA Radio Kamis (24/2).
Yudha mengatakan bahwa WFH bisa meningkatkan risiko penderita masalah tulang dan menimbulkan tekanan pada saraf tulang belakang yang lebih tinggi atau yang biasa dikenal dengan penyakit saraf terjepit.
Saraf terjepit bisa terjadi karena rusaknya bantalan tulang belakang.
Ketika kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya, kita kembali bekerja dari rumah atau WFH. Tahukan Anda, WFH terlalu lama bisa menyebabkan saraf terjepit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News