Kisah Menginspirasi Anak Buruh Katering Lulus Cumlaude di UNY, Sempat Jadi Korban Bullying
Meski demikian, beasiswa tadi tak sepenuhnya membuat ia bebas dari beban biaya lainnya.
Kondisi pascalulus SMP, Iik memutuskan untuk melanjutkan SMA di Gunungkidul dengan dibiayai oleh saudara dari almarhum Ayahnya.
Di sana, Iik tinggal bersama simbah, sementara sang ibu tetap di Bantul bekerja sebagai buruh katering.
Jariyah tetap membiayai sekolah anaknya untuk keperluan uang saku, biaya buku dan kuota internet. Sedangkan SPP dibiayai saudara Ayahnya.
"Ibu selalu berpesan agar suatu hari kelak saya harus sukses dan menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya serta pengalaman sebanyak mungkin," kata Iik.
Perkataan ibunya tersebut membuat Iik gigih dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelajar.
Selama kurang lebih tiga tahun itu, Iik menempuh jarak 1,25 kilometer menggunakan sepeda kesayangannya. Medannya pun cukup berat dengan turunan serta tanjakan.
Di sekolah, ia menjadi pribadi yang baik dan berprestasi. Hal itu ditunjukkan dengan mendapatkan ranking 3 besar tiap semester.
Latarbelakang keluarga bukanlah penghalang untuk tetap berprestasi seperti Rizki Oktavianto. Lulusan terbaik UNY tahun ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News