Pesan Rektor UWM untuk Proyek IKN, Jangan Seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Rabu, 02 Maret 2022 – 17:07 WIB
Pesan Rektor UWM untuk Proyek IKN, Jangan Seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung - JPNN.com Jogja
Presiden Jokowi saat meninjau lokasi untuk ibu kota negara atau IKN Nusantara. Foto: M Fathra Nazrul Islam/dokumentasi JPNN.com

"Kalau itu terjadi, kita menghadapi masalah baru yang serius karena biaya pindah ibu kota itu sangat besar nilainya," kata dia.

Dibandingkan dengan negara-negara lain yang pindah ibu kota, menurut dia, perkiraan biaya proyek IKN sudah masuk kategori sangat besar nilai anggarannya.

Sebut saja kasus pindah ibu kota Kazakhstan (1997) dari Almaty ke Astana biayanya mencapai 9.000 juta dolar, Malaysia (1999) dari Kuala Lumpur ke Putrajaya 8 miliar dolar, Myanmar (2005) dari Yangon ke Naypydaw 6 miliar dolar Amerika, Australia dari Melbourne ke Canberra USD 13.28 miliar.

Okeh karena itu, menurut Prof Edy, pemindah ibu kota bukan soal political legacy atau warisan kebijakan politik yang monumental dari pemerintah saat ini.

Apabila konsep ibu kota baru mengacu model Jakarta saat ini yang menjadi pusat segala sektor, baik ekonomi, bisnis, politik dan pemerintahan, industri, maka ibu kota baru akan menjadi pusat pemindahan masalah lama dari dari ibu kota saat ini.

"Jangan jadi keputusan politik yang ceroboh," ujar dia. (mar3/jpnn)

Rektor UWM Prof Edy Suandi Hamid berpesan agar proyek IKN tidak mengulang apa yang terjadi dengan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Redaktur & Reporter : Januardi

Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News